Tuesday, 4 December 2012

#novel: The Expected One




Kalau ada yang bilang The Da Vinci Code-nya Dan Brown kontroversial lantaran mengisahkan Yesus seperti manusia biasa yang juga bisa menikah. Lebih gila lagi, menikah dan memiliki anak dengan perempuan yang dalam gereja dianggap sebagai pelacur, Maria Magdalena. Novel Kathleen McGowan ini lebih kontroversial lagi.

Maria Magdalena, dalam novel ini, berasal dari keluarga bangsawan Yahudi. Sejak kecil, dia dekat dengan Easha, nama kecil Yesus. Namun ketika dewasa, ia terpaksa dinikahkan dengan Yohanes Sang Pembaptis. Pernikahan ini sarat intrik politik kekuasaan dan agama. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki, Yohanes-Yusuf

Bagaimanapun, takdir akhirnya menyerah pada kekuatan cinta. Yohanes mati dipenggal, dan Maria menjanda. Takdir pula yang mempersatukan kembali Yesus dan Maria. Yesus menerima Maria apa adanya, meski Ia tahu Maria janda beranak satu. Mereka memiliki sepasang anak, Sarah-Tamar dan Yeshua-Daud

Itu baru soal percintaan. Belum soal politik dalam kehidupan Yesus-Maria-Yohanes yang mengantarkan mereka pada ajal dan pengasingan. Yohanes mati dipenggal oleh penguasa Herodes, Yesus mati disalib, sementara Maria harus menyelamatkan keturunan Yohanes dan Yesus dari kejaran para penguasa. Anak Yohanes akhirnya diselamatkan para pengikut setia bapaknya, sementara maria dan anak-anak Yesus meneruskan perjalanan ke dataran Eropa. Di sanalah mereka meneruskan hidup dengan menyembunyikan identitas, agar bisa hidup tenang dan selamat.

Saya melihat ada kesamaan antara The Da Vinci Code dan The Expected One dalam menceritakan Maria Magdalena. Maria Magdalena tidak pernah dihadirkan sebagai karakter utama dan cerita yang berdiri sendiri. Kisah Maria, seperti bingkai dalam bingkai. Jika dalam The Da Vinci Code, Sophie dan Robert menyibak misteri Maria dari kode yang mereka pecahkan, dalam The Expected One ini Maria tampil di atas catatan yang ditulisnya sendiri yang di kemudian hari ditemukan oleh Maureen. Catatan itu dikenal sebagai Injil Arques Maria Magdalena, Kitab Para Murid.

Eniwei, saya menghatamkan novel ini selagi lampu di kamar mati minta diganti. Tiga malam ditemani lilin, dan pintu yang dibuka lebar, biar cahaya dari luar kamar bisa nyelinap masuk. Dan Christina Perri berulang-ulang menyanyikan A Thousand Years. Kayaknya lebih pas jadi soundtrack novel ini ketimbang jadi OST Breaking Dawn :)


2 comments:

  1. the da vinci code ya... kaya nya pernah lihat dech... tapi salut banget sampe apal satu persatu nama pemainnya sama alur ceritanya... dua jempol buat kamu hehehee

    ReplyDelete
  2. waw..layak dibaca dan perlu nih!
    seru mana ama novel Da vinci code?

    ReplyDelete

silakan tinggalkan jejak. agar aku tahu kamu di sana.

komentar akan muncul setelah disetujui.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...