Kalau ada yang
bilang The Da Vinci Code-nya Dan Brown kontroversial lantaran mengisahkan Yesus
seperti manusia biasa yang juga bisa menikah. Lebih gila lagi, menikah dan
memiliki anak dengan perempuan yang dalam gereja dianggap sebagai pelacur,
Maria Magdalena. Novel Kathleen McGowan ini lebih kontroversial lagi.
Maria Magdalena,
dalam novel ini, berasal dari keluarga bangsawan Yahudi. Sejak kecil, dia
dekat dengan Easha, nama kecil Yesus. Namun ketika dewasa, ia terpaksa
dinikahkan dengan Yohanes Sang Pembaptis. Pernikahan ini sarat intrik politik
kekuasaan dan agama. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai seorang anak
laki-laki, Yohanes-Yusuf
Bagaimanapun, takdir
akhirnya menyerah pada kekuatan cinta. Yohanes mati dipenggal, dan Maria
menjanda. Takdir pula yang mempersatukan kembali Yesus dan Maria. Yesus
menerima Maria apa adanya, meski Ia tahu Maria janda beranak satu. Mereka
memiliki sepasang anak, Sarah-Tamar dan Yeshua-Daud
Itu baru soal
percintaan. Belum soal politik dalam kehidupan Yesus-Maria-Yohanes yang
mengantarkan mereka pada ajal dan pengasingan. Yohanes mati dipenggal oleh
penguasa Herodes, Yesus mati disalib, sementara Maria harus menyelamatkan
keturunan Yohanes dan Yesus dari kejaran para penguasa. Anak Yohanes akhirnya
diselamatkan para pengikut setia bapaknya, sementara maria dan anak-anak Yesus
meneruskan perjalanan ke dataran Eropa. Di sanalah mereka meneruskan hidup
dengan menyembunyikan identitas, agar bisa hidup tenang dan selamat.
Saya melihat ada
kesamaan antara The Da Vinci Code dan The Expected One dalam menceritakan Maria
Magdalena. Maria Magdalena tidak pernah dihadirkan sebagai karakter utama dan
cerita yang berdiri sendiri. Kisah Maria, seperti bingkai dalam bingkai. Jika dalam
The Da Vinci Code, Sophie dan Robert menyibak misteri Maria dari kode yang
mereka pecahkan, dalam The Expected One ini Maria tampil di atas catatan yang
ditulisnya sendiri yang di kemudian hari ditemukan oleh Maureen. Catatan itu
dikenal sebagai Injil Arques Maria Magdalena, Kitab Para Murid.
Eniwei, saya
menghatamkan novel ini selagi lampu di kamar mati minta diganti. Tiga malam
ditemani lilin, dan pintu yang dibuka lebar, biar cahaya dari luar kamar bisa
nyelinap masuk. Dan Christina Perri berulang-ulang menyanyikan A Thousand
Years. Kayaknya lebih pas jadi soundtrack novel ini ketimbang jadi OST Breaking
Dawn :)
the da vinci code ya... kaya nya pernah lihat dech... tapi salut banget sampe apal satu persatu nama pemainnya sama alur ceritanya... dua jempol buat kamu hehehee
ReplyDeletewaw..layak dibaca dan perlu nih!
ReplyDeleteseru mana ama novel Da vinci code?