pict from eyang google |
ombak kesedihan menerpa sesuatu tak bernama di dadaku
suatu tempat perasaan bermuara
bergulung-gulung
desak-mendesak.
apa ini...
air mata bahkan tak mampu menerjemahkannya
bukan,
bukan bimbang,
gamang
apalagi galau
atau saraf sedang galat
yang kutahu, hanya wajahmu terus membayang
Saya cuma bisa menebak-nebak saja maksudnya, "Ketika kesedihan datang, yang tersisa cuma yang tak bernama itu, tapi sayangnya cuma bayangan saja"
ReplyDeletesuka sama kalimat penutupnya... :")
ReplyDeletehayo ditunggu ya lanjutan cerita MASIHKAH... saran dan kritik ditunggu :D
ehmmm..
ReplyDelete@sam: entahlah... semua kesedihan tak bernama bertuan pada satu bayang itu saja.
ReplyDelete@annesya: pasti, pasti :)
@rahma: uhuk-uhuk
gambarnya mengingatkan saya pada sebuah novel yang saya baca..tapi lupa jdudulnya
ReplyDeletega bisa melupakan si dia yah :p
ReplyDeletengetag akun G+ melalui blogger, di coba aja kalau misalnya blm berteman