Monumen Mandala,
Makassar-Sulawesi Selatan.
Tahun 1995, Soeharto
meresmikan monumen ini.
Dibangun untuk
mengenang Operasi Pembebasan Irian Barat.
Monumen Mandala.
Di sini sejarah
dibekukan untuk terus dicatat dan diingat.
Soekarno mengangkat
Mayor Jenderal Soeharto sebagai panglima Komando Mandala.
Membebankan tugas
militer dalam rangka memenangkan hak atas ladang
emas: Papua bagian barat.
: jangan lupa untuk menggaris bawahi ladang
emas.
Papua harus jadi
milik Indonesia, bukan Belanda.
Maka jadilah…
Puncak Monumen
Mandala.
Gambar-gambar
bersejarah banyak di pajang di puncak menara.
Terlalu banyak; saya
tidak ingat satu-satu.
Yang pasti, foto
Soeharto mendominasi.
Salinan supersemar,
masih misterius keberadaan dan keabsahannya, juga ada.
Puncak Monumen
Mandala.
Mungkin kau perlu
sedikit berjinjit untuk melihat jauh ke timur.
Tanah Papua.
Menyaksikan tatapan
sendu orang-orang miskin berkoteka; tak kuasa menahan emas-emas beralih dari
bumi Papua ke Jakarta dan Amerika.
Berapa nyawa Papua
yang harus ditebus selama jadi daerah operasi militer?
Berapa nyawa Papua
yang harus ditebus untuk meminta hak atas hak mereka sendiri?
Berapa nyawa Papua
yang harus ditebus untuk mengamankan korporasi kapitalisasi?
Berapa nyawa Papua
yang harus ditebus agar tuan-puan penguasa di Jakarta tetap gemuk?
Berapa nyawa Papua
yang harus ditebus agar freeport untung terus?
Berapa nyawa Papua
yang harus ditebus guna menyumpal teriakan Papua Merdeka?
Berapa nyawa lagi?
Berapa lama lagi?
Di bawah Monumen
Mandala.
Pergolakan melawan
ingatan pun mulai.
Kau bilang ekspansi,
bagiku penaklukan.
Kau bilang
penggabungan, bagiku penjajahan.
Kau bilang
mengembalikan Papua ke pangkuan ibu pertiwi, bagiku ibu? Ibu kandung atau ibu tiri?
Kau bilang
membebaskan, bagiku membelenggu.
Kau bilang akhirnya
Indonesia merdeka dari penjajah, bagiku akhirnya Indonesia belajar mejajah.
_______________________
origonally captured by: Kartini Zalukhu (trims Kak Tini, dokumentasi foto selama di Makassar lengkap banget :)) and edited by novi.
penjajahan datang dalam berbagai bentuk yang terkadang kita tidak sadari :)
ReplyDeleteyou're rigth :)
DeleteBangunan apa itu?
ReplyDeletehasil dokumentasinya kak tini bagus2 ya... jago banget fotografinya...
ReplyDeletemonumen mandala ternyata keren banget..
jempol buat ka tini...
Deletekapan2 harus ke monumen mandala, mbak :)
hadir kembali, selamat berlebaran..mohon maaf lahir batin :)
ReplyDeleteBetapa ketidak adilan sampai sekarang masih berlangsung di Papua, dibawah mata para pendekar HAM. Papua itu satu ironi besar bagi Indonesia dan Ameriks, mereka merasa memiliki tanah yg bukan milik nenek moyang mereka
ReplyDeletePapua Merdeka....
ReplyDelete