Thursday, 5 April 2012

makassar #Gate 6


Makassar. Kalau pulang ke rumah saya di Tual sana, baik naik kapal atau pesawat, selalu transit di Makassar. Naik pesawat sih, tidak pernah lama. Dan tidak bisa ke mana-mana. Jika naik kapal, transit bisa sampai 2-3 jam. Lumayan buat jalan-jalan keliling Makassar. Tapi yang ini beda. Nah hari ini, alhmadulillah ada kesempatan berkunjung. Lumayan lama, tanggal 4-8 April 2012.

Sesuai jadwal, penerbangan saya dengan SJ564, Sriwijaya Air, semestinya berangkat pukul 13.05. Ternyata ditunda. Di papan display tertera sampai 13.45. Alasannya sedang pergantian pilot atau kapten. Padahal sebelumnya saya sudah tiba di bandara juanda, Surabaya, lebih awal. Pukul 12.25. Takut ketinggalan pesawat.

Saya membunuh kebosanan saya di ruang tunggu gate 6 dengan diam. Sambil sesekali melirik orang disekeliling saya. Empat petugas bandara yang menjaga loket sibuk bercerita. Suara mereka terdenga cukup jelas. Berbicara diselingi tawa berderai. Beberapa kali terlihat ada penumpang datang menghampiri.

Ada lelaki, saya taksir umurnya 35-40an, datang menanyakan apatah maasih sempat untuk menunaikan salat dhuhur. Petugas mempersilakannya. Ia lalu menghampiri seorang teman, mengajaknya keluar ruang tunggu. Mungkin ke mushola.

Sementara itu, jauh di seberang meja petugas, terdengar suara bayi menangis. Sangat kencang. Saya melengok kanan-kiri. Mencari asal suara. Sedikit bergeser dari tempat duduk, agar dapat melihat si bayi. Padangan saya terhalangi meja petugas. Dan saya mendapati gadis kecil dalam balutan baju warna pink, muka merah, dan tangisan kencang. Itu dia. Duduk dipangkuan sang ibu. Duduk manis sambil menangis.

Tak lama berselang setelah lelakki yang ijin salat. Seorang wanita 60an menghampiri petugas. Dengan menggunakan bahasa inggris ia bertanya kenapa pesawatnya ditunda. Dia sampai sudah kelaparan gara-gara menunggu. Petugasnya menjawab terbata-bata. Bahasa inggrisnya mungkin kurang lancar.

Suara si bayi sudah tidak terdengar lagi. Rupanya ia tenang setelah digendong sang ibu. Sambil menyusu pula. Ah, mungkin bayi pink itu juga lapar gara-gara menungggu.

Sedang lelaki tua di pojok ruangan, tiga kursi dari tempat saya duduk, sudah tertidur pulas. Ia mengenakan baju light cyan dan celana coklat terang. Kepalanya bersandar di kursi, wajah menengadah, dan mulut terbuka. Entah lapar, entah capek. 

Beruntung, penumpang sudah diperbolehkan naik pesawat 15 menit lebih awal dari jadwal tertunda. Mungkin bakal banyak lagi orang-orang lapar, tertidur, atau diam karena bosan.

Ayo, cepat, cepat. Jangan tunda-tunda lagi. Sudah tidak sabar menginjakkan kaki di tanah Ayam Jago dari Timur.

3 comments:

silakan tinggalkan jejak. agar aku tahu kamu di sana.

komentar akan muncul setelah disetujui.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...