Thursday, 19 April 2012

Makassar #demo terus mi,


Demo di Makassar. Mahasiswa Makassar beraksi lagi

Setelah harus menunggu 30 menit delay dan perjalanan sekitar 40 menit di atas pesawat, akhirnya saya tiba juga di bandara Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan. Tepatnya di wilayah Maros. Di sana Ilham, LPPM Profesi, sudah siap menjemput. Dia ditemani sang ketua, Fadli. Selain saya, ada juga si Egi, Uli dan Dika -- kawan-kawan dari LPM Institut Jakarta.

Kami mengendarai mobil yang disetir Fadli. Ilham duduk di sampingnya, bertindak sebagai pemandu dadakan. Memberitahu nama-nama tempat yang kami lalui.

Di Maros, Ilham menunjukkan pabrik semen BOSOWA yang berada di samping kiri jalan. Semen ini lumayan terkenal di daerah timur Indonesia. Bapa dan mama saya biasa memesan semen Bosowa untuk keperluan bangun rumah.

Sampai fly over di pertigaan Jl. Urip Sumoharjo dan Jl. Pettarani, mobil melaju persis di bawahnya. Ini sudah masuk wilayah kota Makassar.  Ada coretan grafiti yang ditulis sekadarnya di kaki fly over. Turunkan BBM. BBM Naik, SBY TURUN.   

Selain identik dengan kota Coto Makassar, demo mahasiswa juga jadi bagian dari kota Makassar. Setiap ada kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat, mahasiswa pasti turun lapangan meneriakkan protes. Entah di Jakarta, Malang, Medan, atau Surabaya. Tapi tak ada yang lebih getol dari Makassar. Fly over urip-pettarani jadi saksi bisu. Di bawah jembatan layang inilah mahasiswa Makassar kerap berdemo. 

Terakhir, tersiar kabar dari televisi mengenai demo kenaikan BBM. Tanggal 27 Maret, terjadi aksi penolakan besar-beasaran. Gerakan tolak kenaikan BBM.

Saya tidak ikut turun aksi, hanya menyimak depan layar kaca televisi (tivi). Semua stasiun tivi berlomba-lomba merekam dan menyiarkan langsung aksi-aksi tersebut. Saya memilih channel metro-tv.

Sejak pukul 14.00 WIB sampai sekitar 18.00 WIB, metro-tv masih memberitakan situasi demo dalam rangkaian  acara wide shot. Reporter melaporkan langsung dari Makassar, Riau, Malang, dan Jakarta. Tapi saya mencatat, Makassar yang lebih banyak porsinya.

Brutal dan anarkis. Banyak orang mengambil kesan serupa jika melihat aksi yang direkam si kameramen. Atau sekedar melihat judul-judul berita seperti berikut ini;
  • Aksi mahasiswa semakin memanas
  • Polisi tembak gas air mata
  • Aksi berujung bentrok
  • Mahasiswa lakukan perusakan

Mahasiswa Makassar diberitakan melakukan perusakan di di restoran cepat saji asal Amerika, menjarah minumannya. Di lain hari juga menjarah gas LPG.

Saya menyabar-nyabarkan diri agar betah menonton berita. Gregetan nontonnya. Bukan berita kenapa BBM mesti naik, kenapa mahasiswa menolak kenaikan BBM yang saya dapatkan, melainkan lagi-lagi mahasiswa anarkis yang dipertontonkan media ke khalayak umum. Sebagai mahasiswa saya juga tidak setuju pada tindakan anarkis. Tapi tingkah mahasiswa yang kemudian dilabeli anarkis itu juga tidak muncul dengan sendirinya jika tak ada yang menyulut.  

"Bagaimana kesannya tentang Makassar?" tanya Ilham tiba-tiba. Saat itu, kami bahkan belum sampai di tempat tujuan. Pertanyaan yang menurut saya terlalu dini. "Di Makassar sering demo yah?" ia kembali bertanya.

Saya tertawa. Pertanyaan terlalu dini? Tidak juga. Karena sebenarnya, sebelum ke Makassar, saya dan mungkin berjuta orang lain juga sudah lebih dulu membuat penilaian dini tentang Makassar. Beberapa waktu sebelum berangkat, teman-teman di kampus UIN Malang suka berseloroh; "Gak takut tah ke Makassar? Di sana sering demo." Atau, "Siap-siap bawa helm." Maksudnya buat jaga-jaga kalau ada aksi lempar batu.

Sadar atau tidak, selama ini tivi dan sebaran informasi di internet atau surat kabar harian yang jadi sumber rujukan saya tentang Makassar. Informasi yang saya dapat, sudah tentu berdasar perspektif orang yang merekonstruksi fakta dalam bentuk tulis, audio maupun video. Tapi bagaimana sebenarnya, saya juga tidak tahu. Yang pasti jangan tergesa-gesa percaya dengan kebenaran yang disampaikan media kejar tayang. 

2 comments:

  1. Lha sekarang usai mengikuti DJTL kemarin, gimana komentarnya mengenai Makassar?

    ReplyDelete
  2. it's totally different. daeng2 makassar lebih bersahabat dari yang dibayangkan. ramah. dan tentu saja, punya semangat juang tinggi:)

    semangat!!!

    ReplyDelete

silakan tinggalkan jejak. agar aku tahu kamu di sana.

komentar akan muncul setelah disetujui.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...