Masing-masing kita, pasti punya pahlawan yang diidolakan. Iya, kan?
Sebagai penggemar bulu tangkis, sudah tentu pahlawan saya Liliyana Natsir-Tantowi Ahmad yang mempersembahkan sebuah kado terindah bagi ulang tahun Indonesia, medali emas Olimpiade RIO 2016, saudara-saudara!
Sebagai penikmat puisi, Chairil Anwar belum tergeser. Dia tetap nomor satu!
Dan, terakhir, entah dari mana saya mengenalnya. Saya ingat, dulu saya begitu penasaran dengan novel Pacar Merah yang bertengger di rak buku Togamas malang. Saya membelinya, belum juga dibaca, sudah duluan dibarter oleh mpok Istanti dengan buku The Second sex-nya Simone de Beauvoir. Hm...bukan dibarter sebenarnya, tapi jamninan. Sebab sudah lama bukunya saya pinjam tak kunjung dikembalikan.
Si Pacar merah itu adalah Tan malaka. Saya sedang berkenalan dengannya, mengenalnya lewat karyanya, Dari Penjara ke Penjara. Baru beberapa bab saya baca, tapi saya dapat merasakan semangat juang yang dikobarkannya dari dalam kubur sana.
Bagi saya, ia sosok binatang jalang, dari kumpulannya terbuang. Ia pahlawan, yang terbuang dari sejarah.
Kalau kamu, siapa pahlawanmu?
No comments:
Post a Comment
silakan tinggalkan jejak. agar aku tahu kamu di sana.
komentar akan muncul setelah disetujui.