Pernahkah kau berada
di suatu masa, ketika kau merasa seperti…
Berdiri menantang
puncak tinggi. Dipundakmu, peti-peti bersayap menggelayut. Membentuk sayap.
Jika sayap-sayap peti mengepak serentak, kau bisa terbang lebih mudah meraih
puncak.
Lain cerita jika
satu sayap tak kepak, dua dan lebih. Atau bayangkan saja, peti-peti itu
sebenarnya tidak bersayap. Membebani dan membenamkan tubuhmu perlahan. Sampai
telusuk penuh ke tanah.
Seems like a wrong human in the right place
Sometimes, a right human in the wrong place.
Malang, September 2012
If you ever wonder why bad things happen to good people , it's because God knows they're capable of handling it.
ReplyDeleteamen, mak T.T
DeleteAne kurang begitu ahli dalam memahami suatu puisi, yang bisa ane bilang sih puisinya bagus, kata2nya seperti seoarng pembuat puisi yang pro :)
ReplyDeleteamin..
Deleteada yang bilang, perkataan itu doa, jadi kalu kamu bilang seperti seorang pembuat puisi yang pro, saya cuma bisa bilang, "Amin... 33x"
kita sebenarnya tidak bisa memilih dimana keberadaan kita, karena kita hanya bisa beikhtiar dan berdoa agar bisa menjadi a right human in the right place
ReplyDelete