Apatah itu kamu atau aku. Selalu ada yang memulai percakapan
Ringan-ringan saja. Kadang Cuma bilang 'hai'. Yah sekadar basa-basi.
Teman lama.
Lama teman.
Percakapan kita selalu berjalan ngalor-ngidul. Sangat tak jelas. Juga
tidak nyambung.
Sampai berhenti pada satu titik waktu. Diam. Tak ingin mengakhiri,
tapi susah dilanjutkan.
Aku pilih diam saja. Kamu apa juga begitu? Aku tidak suka meneruskan
pembicaraan garing kering.
Lebih baik diam saja.
hening
tak ada suara cicak
lalu..
Ve, deg lo
Lo deg, ve
Ve lo deg
Deg lo ve
Deg, deg, deg
Ve lo ve lo ve lo ve lo
you
Aku nyaris tertawa mendengarnya? Hei, apa itu bunyi jantung ku?
Biasanya,
Ye ye, la la…
La la, ye ye
Aneh. Aku berhenti tertawa. Menyimak lebih seksama.
Tidak ada siapa-siapa di kamar, kecuali aku dan kamu. Aku di kamarku, dan kau mungkin
juga di kamarmu. Menatap bisu pada layar monitor.
Kau tahu apa…
velovelovelo... sepertinya bunyi itu bersumber dari laptop-ku. Getaran pelan terkirim dari kilometer jauhnya tempatmu. Butuh hanya sepersekian detik untuk sampai di sini. Lama aku terpaku menatap percakapan kita di facebook. Memastikan.
velovelovelo... sepertinya bunyi itu bersumber dari laptop-ku. Getaran pelan terkirim dari kilometer jauhnya tempatmu. Butuh hanya sepersekian detik untuk sampai di sini. Lama aku terpaku menatap percakapan kita di facebook. Memastikan.
Benar, itu kamu. Itu nyanyian jantungmu!
Kuhela napas perlahan. Satu… dua… masuk lewat hidung keluar lewat
mulut. Sedang berkonsentrasi.
Sisir rambut, pakai bedak tipis, lip gloss, dan sempr… eh, eit. O ow. Apa-apaan ini? Kamu kan tidak
melihatku.
segera kubalas pesanmu: irama jantung anak kecil kegirangan
Toometoometoometoometoometoometoometoometoo
lagi jatuh cinta sepertinya :)
ReplyDeletemasa sih? ada yang pernah bilang gini: suka dan cinta itu beda, walau kadang sensasinya sama :D *sambil nnglirik ke atas
Delete