Kalau dipikir-pikir, satu nilai C+ saja tidak begitu berpengaruh banyak mengubah IPK saya. Itu nilai juga tidak jelek-jelek amat.
Tapi saya pernah punya obsesi konyol; gak mau koleksi nilai C+ di transkrip nilai. Jadi saya bela-belain buat mengulang tiap mata kuliah yang nilainya kurang memuaskan.
Tadi saat ambil ijazah transkrip nilai, saya sedikit kecewa melihat masih ada satu C+ yang tidak saya inginkan nongol. Saya ingat betul, nilai terakhir setelah mengulang bukan itu.
Malas juga sih kalo harus komplain dan mengurus ulang transkrip saya. Orang itu cuma satu. IPK masih tetap cumlaude. Cuma, kalau tidak saya urus, rasanya sia-sia saja usaha saya sewaktu mengulang dulu...
*pict from visualizeus
begitulah obsesi anak muda, pengen nilai minimal . saya juga gitu dulu hahaha #mengakudosa :P
ReplyDeletetetap semangat yah!
tidak ada yang sempurna, nov
ReplyDeletedisyukuri saja, nilai C+ sebagai pengingat kalau kita masih punya kekurangan
coba ditanyain aja. emang males sih urusnya, tapi biar satu juga sayang. kalau aku, ada nilai C malah dibiar, mikirnya yang penting lulus, hahaha. syukurlah pas lulus beneran gak ada C nya :)
ReplyDeletesaran sy diurus saja, msalah hasil belakangan, ini bagian dari hak kamu sebagai mahasiswa. pihak kampus memang mesti tahu kamu berhak mendapat terbaik tanpa c+
ReplyDeleteehek ehek... gimana nasib C-nya? :3
ReplyDelete