Darah berdesir melihatmu di lapangan. Degup berlipat tiap raketmu menyentuh kok. Berdebar-debar, poin demi poin.
Perasaan bahagia, harapan dan cemas berbaur dalam jejingkrak, tepuk tangan, doa dan yel-yel:
In-do-ne-sia
Prok prok prok
In-do-ne-sia
Prok prok prok
Tepat setelah poin kemenangan, 21, aku berlari ke arah lapangan. Kau sigap menghampiri.
Menghampiri dia yang sedari tadi kau pandangi. Poin demi poin.
Aku lupa,
Pagi ini aku terbangun hanya sebagai seorang supporter.
No comments:
Post a Comment
silakan tinggalkan jejak. agar aku tahu kamu di sana.
komentar akan muncul setelah disetujui.