Sebab sudah bertekad ingin baca lebih banyak buku di tahun 2017, untuk itulah sticky post ini sengaja dibuat, yah, paling tidak, menampung foto buku-buku yang sudah saya baca. Pengen sih bikin review juga, meski mungkin gak semua yang saya baca bakal diulas...
daftar belanja bacaan nona novi tahun 2017
#1: Si Janggut Mengencingi Herucakra
Kumpulan Cerita karya A.S. Laksana
review bisa dilihat di sini
#2: Jatuh Cinta Diam-Diam
Masih kumpulan cerita, karya Dwitasari
#3: Penjual Bunga Bersyal Merah
Sekali lagi, kumpulan cerita juga, karya Yetti A.K.A
Baru kali ini baca karya Yetti dan langsung jatuh cinta dengan imajinasi dan tema-tema ceritanya. Agak suram-suram gitu sih.
#4: Cerita Cinta Enrico
Novel karya Ayu Utami. Narasinya mirip-mirip Pengakuan Eks Parasit Lajang, semacam biografi seksualitas Riko, yaitu tokoh Rik dalam Pengakuan Eks Parasit Lajang.
eniwei foto ini diambil dari sini
#5: Milea, Suara dari Dilan
Novel favorit lanjutan dari Dilan #1 dan Dilan #2 karya Pidi Baiq.
Gak sekocak dan seromantis Dilan, Suara dari Milea. Yang ini lebih sedih dan frustasi. Sama lah kayak perasaannya Dilan :(
#6: Rahasia Hati
Novel karya Natsume Soseki ini sudah saya baca sejak tahun 2016, dan baru tamat pada April 2017. Lumayan lama yah.
Judul aslinya Kokoro, diterjemahkan oleh Hartojo Andangdjaja dengan judul Rahasia Hati (1978). Meski diterbitkan ulang dengan cover baru, gaya bahasanya masih tetap sama, berasa agak zaman dulu.
Agak lucu ajah nemu kata-kata seperti "musim rontok" atau kata "usul" untuk melamar. Satu lagi yang saya catat, ada beberapa typo berserakan seperti "keranjang sampan" dan "sesatu", harusnya kan keranjang sampah, sesuatu. Sepeleh sih, tapi kalau ini edisi sastra dunia dan diterbitkan oleh KPG, jadi gak lazim. hehe.
#7 Binatangisme
Seringkali saya melihat novel karya Goerge Orwell bertebaran di linimasa instagram, dengan judul sama dari sononya, "Animal Farm". Sebab saya agak alergi dengan novel yang diterjemahkan, saya gak begitu tertarik.
#8 Dari Penjara Ke Penjara
Saya baca catatan Tan Malaka ini sejak Oktober 2016, dan baru khatam kemarin sore, 13 Juni 2017. Sembari ngabuburead saya bercengkrama dengan dia.
Selama ini ia seumpama pacar buron, yang hanya bisa menghampiriku sembunyi-sembunyi. Rahasianya hanya bisa dibagi di malam hari, dengan berbisik-bisik.
Bukan, bukan dongen pengantar tidur. Tapi intim begitu saja.
#9 Pacar Seorang Seniman
Mungkin seperti sebagian besar orang, Saya pun mengira W.S. Rendra cuma nulis puisi. Nyatanya buku ini isinya kumpulan cerita.
#10 Tak Sempurna
Cerita ini begitu jujur. Sejujur judulnya, Tak Sempurna. Fahd Djibran dan Bondan Prakoso feat. Fade2Black menggambarkan bagaimana kehidupan di sekolah yang tak sempurna. Iyah, tak sempurna. Sebab sekolah selama ini sudah dikultuskan sebagai pabrik manusia-mansuia luhung. Mencetak pribadi unggul dalam bidang IPTEK & IMTAQ.
Nyatanya tak seperti itu. Semua yang pernah sekolah tentu mengakuinya. Kita bertemu guru yang menyebalkan, teman yang menjerumuskan, dan jam-jam yang menjemukan.
#11 Anak Semua Bangsa
Selagi baca buku ini, saya juga membaca Mual, Anak semua Bangsa saya Baca di Kantor, sementara Mual dibaca di Rumah. Padahal saya Lebih dulu baca Mual, eh kok, ini yang lebih dulu tamat. Mungkin waktu saya lebih banyak di kantor timbang di rumah :) :(
Dibaca untuk kali kedua, tapi kesannya masih seperti pertama kali baca. Menggugah perasaan, mendorong, dan menginspirasi. Sampai sekarang Pramoedya Ananta Toer, dibanding penulis-penulis muda, memang yang terbaik.
#12 Mual
Judul aslinya Nausea, ditulis oleh Jean-Paul Sartre.
Ini adalah sebuah novel, dan jika kamu kenal Jean-Paul Sartre, jangan heran kalau novel ini berbau eksistensialis. Jika ingin belajar eksistensialis, buku ini cocok buat kamu baca sebagai pengantar.
#13 Orang-orang Bloomington
Sudah lama mengidamkan buku ini, bolak-balik nyuri baca di Gramedia. Keturutan juga punya buku ini :D.
Saya terpukau, bagaimana cara Budi Darma mendeskripsikan tokoh-tokoh dalam cerita ini. Emosional,psikologis, dan sosialnya benar-benar terasa.
Agak susah nemu penulis macam Budi Darma dan angkatan-angkatan tua lainnya.
#14 Haroun and the Sea of Stories
"Kakak Novi baca buku ini?"
"Mangarti ka seng?"
"Bukannya di larang?"
Paman Haji bertanya bertubi-tubi. dan seperti biasa, jawaban saya cuma cengengesan. ya ngerti, kalo gak tahu artinya, buka kamus.
dilarang? itu dulu.
Ini sebenarnya buku wajib baca jamanold kuliah. Tapi sekarang dibaca lagi, dengan seksama. dulu cuma sambil lalu.
Ceritanya agak-agak donngeng yah, kesannya seperti cerita petualangan anak-anak. Namun sebenarnya, dalam cerita ini Salman tetaplah salman, yang gelisah dan selalu mengkritik pemerintah negaranya.
****
Kamu sudah baca apa?Novel karya Natsume Soseki ini sudah saya baca sejak tahun 2016, dan baru tamat pada April 2017. Lumayan lama yah.
Judul aslinya Kokoro, diterjemahkan oleh Hartojo Andangdjaja dengan judul Rahasia Hati (1978). Meski diterbitkan ulang dengan cover baru, gaya bahasanya masih tetap sama, berasa agak zaman dulu.
Agak lucu ajah nemu kata-kata seperti "musim rontok" atau kata "usul" untuk melamar. Satu lagi yang saya catat, ada beberapa typo berserakan seperti "keranjang sampan" dan "sesatu", harusnya kan keranjang sampah, sesuatu. Sepeleh sih, tapi kalau ini edisi sastra dunia dan diterbitkan oleh KPG, jadi gak lazim. hehe.
#7 Binatangisme
Seringkali saya melihat novel karya Goerge Orwell bertebaran di linimasa instagram, dengan judul sama dari sononya, "Animal Farm". Sebab saya agak alergi dengan novel yang diterjemahkan, saya gak begitu tertarik.
Akan tetapi, egitu lihat judul provokatif, "Binatangisme", nangkring di toko buku daring Berdikaribook, saya langsung cusss pesan. Pengen bikin ulasannya, ditungguin yah :)
#8 Dari Penjara Ke Penjara
Saya baca catatan Tan Malaka ini sejak Oktober 2016, dan baru khatam kemarin sore, 13 Juni 2017. Sembari ngabuburead saya bercengkrama dengan dia.
Selama ini ia seumpama pacar buron, yang hanya bisa menghampiriku sembunyi-sembunyi. Rahasianya hanya bisa dibagi di malam hari, dengan berbisik-bisik.
Bukan, bukan dongen pengantar tidur. Tapi intim begitu saja.
#9 Pacar Seorang Seniman
Mungkin seperti sebagian besar orang, Saya pun mengira W.S. Rendra cuma nulis puisi. Nyatanya buku ini isinya kumpulan cerita.
#10 Tak Sempurna
Cerita ini begitu jujur. Sejujur judulnya, Tak Sempurna. Fahd Djibran dan Bondan Prakoso feat. Fade2Black menggambarkan bagaimana kehidupan di sekolah yang tak sempurna. Iyah, tak sempurna. Sebab sekolah selama ini sudah dikultuskan sebagai pabrik manusia-mansuia luhung. Mencetak pribadi unggul dalam bidang IPTEK & IMTAQ.
Nyatanya tak seperti itu. Semua yang pernah sekolah tentu mengakuinya. Kita bertemu guru yang menyebalkan, teman yang menjerumuskan, dan jam-jam yang menjemukan.
#11 Anak Semua Bangsa
Selagi baca buku ini, saya juga membaca Mual, Anak semua Bangsa saya Baca di Kantor, sementara Mual dibaca di Rumah. Padahal saya Lebih dulu baca Mual, eh kok, ini yang lebih dulu tamat. Mungkin waktu saya lebih banyak di kantor timbang di rumah :) :(
Dibaca untuk kali kedua, tapi kesannya masih seperti pertama kali baca. Menggugah perasaan, mendorong, dan menginspirasi. Sampai sekarang Pramoedya Ananta Toer, dibanding penulis-penulis muda, memang yang terbaik.
#12 Mual
Judul aslinya Nausea, ditulis oleh Jean-Paul Sartre.
Ini adalah sebuah novel, dan jika kamu kenal Jean-Paul Sartre, jangan heran kalau novel ini berbau eksistensialis. Jika ingin belajar eksistensialis, buku ini cocok buat kamu baca sebagai pengantar.
#13 Orang-orang Bloomington
Sudah lama mengidamkan buku ini, bolak-balik nyuri baca di Gramedia. Keturutan juga punya buku ini :D.
Saya terpukau, bagaimana cara Budi Darma mendeskripsikan tokoh-tokoh dalam cerita ini. Emosional,psikologis, dan sosialnya benar-benar terasa.
Agak susah nemu penulis macam Budi Darma dan angkatan-angkatan tua lainnya.
#14 Haroun and the Sea of Stories
"Kakak Novi baca buku ini?"
"Mangarti ka seng?"
"Bukannya di larang?"
Paman Haji bertanya bertubi-tubi. dan seperti biasa, jawaban saya cuma cengengesan. ya ngerti, kalo gak tahu artinya, buka kamus.
dilarang? itu dulu.
Ini sebenarnya buku wajib baca jaman
Ceritanya agak-agak donngeng yah, kesannya seperti cerita petualangan anak-anak. Namun sebenarnya, dalam cerita ini Salman tetaplah salman, yang gelisah dan selalu mengkritik pemerintah negaranya.
****
kamu, suka baca apa?
Ada 12 Bulan dalam setahun, dan saya hanya bisa mengkhatamkan 14 judul buku. uhh sebel. Tahun ini harus lebih giat membaca.
Ada 12 Bulan dalam setahun, dan saya hanya bisa mengkhatamkan 14 judul buku. uhh sebel. Tahun ini harus lebih giat membaca.
waahh lupa reading challeng tahun ini.
ReplyDeletetahun lalu aku baca banyak banget lebih dari target wkwkwk
ayo kak, di-share juga :)
Deleteya ampun novi mayan juga daftar bacaanmu...
ReplyDeletebalas komen di blog nih iya ga dilanjut karena proyek baru lainnya... begitulah... huft... ternyata aku sibuk sekali... hahaha
sedikit ini, kak :( novel semua pulak
DeleteKok bulan post nya Desember 2017? Hehehe, aku jadi bingung. Jangan-jangan kamu dari masa depan :D
ReplyDelete:D:D
Deletealien ini, kak