Sahabat, teman.
Mungkin itulah yang terbaik buat kita. Yang sangat tepat untuk kita. Setidaknya
menurutku; saat ini.
Seorang teman selalu
menerima sahabatnya dalam semua kekurangan dan kelebihan. Selalu ada saat
sedih, susah, senang, tawa, duka, dan lelah. Berbagi cerita. Saling memaafkan,
tak pernah tahan berdiam-diaman meski sehari saja.
Dengan teman,
sahabat tak perlu canggung. Jaim. Bebas jadi diri sendiri. Dan itu yang aku
mau.
Kau. Aku. Kita tak
perlu berubah jadi orang lain. Tidak harus berpura-pura jadi lebih baik.
Sempurna.
Cukup begini saja.
Seperti kita yang dulu. Seperti sebelumnya. Seorang teman yang sangat saling
memahami.
Aku menginginkanmu
sejatinya. Tak sedikitpun kuragukan cinta yang meluap di matamu. Tapi apatah
arti cinta jika ia membelenggu dan menuntut.
So, just be my
common law boyfriend forever. And I'll be yours too :)
form here |
kadang demi teman juga kita berbohong untuk maksud tertentu
ReplyDeletejudul friendnya kebalik sai jadi firend tuh...
ReplyDeletejawab komen di blog: saya kuliah sampe lulus, blm prnh sekalipun pup di unair, nov, apakah artinya saya ga betah kuliah di sana :D
haha.. haduh, kurang teliti nah.. kebiasaan deh :)
Deletelah katanya temenku mitosnya gitu ik, mbak nes.. x_0