Saturday, 30 March 2019

#kumcer: Di dalam Lembah Kehidupan




Judul      : Di dalam Lembah Kehidupan
Penulis   : HAMKA
Penerbit : Bulan Bintang

Buku ini memuat 13 cerita sad ending. Buya Hamka menulis tentang airmata orang-orang kecil, terpinggirkan, dan terbuang. 

Misal kisah Wongso dalam cerita Pasar Malam. Kuli harian yang upahnya tak pernah cukup menafkahi keluarga. Kuli yang ketika jatuh sakit, tak satupun dokter bersedia mengobatinya. Kuli yang akhirnya meninggal karena kelaparan, sedang di sekitarnya banyak orang hidup berkelebihan, bisa bersenang-senang di Pasar Malam. 

Ada pula kisah Warnidah dan Atma yang saling mencintai namun terhalang bulan sabit dan kayu palang. Saya kagum, keduanya tidak berusaha memperjuangkan cinta mereka, melawan aturan. Karakter Warnidah menunjukkan bahwa cinta yang tulus dan sungguh-sungguh tidak menuntut, tapi menghargai perbedaan. Jadi ingat film cin(t)a nih... 

Nah, kalau favorit saya 'Disuruh Minta Ampun'. Dari cerita ini saya tahu bahwa komunis memang kambing hitam yang ampuh untuk melumpuhkan perlawanan. 

Yusuf, seorang islam sejati dituduh komunis sebab berani menentang kezaliman pemerintah. Ia pun direnggut dari anak istrinya, dan diasingkan ke Boven-Digul. Dan tak pernah kembali.

Yusuf yang jujur dan tinggi harga diri, lebih memilih dihukum ketimbang memohon ampunan pemerintah dan mengakui apa yang tak pernah diyakininya.

"Hasnah! Bukankah pernah kakanda katakan, bahwa usia sejarah manusia lebih panjang daripada usia badan dirinya sendiri. Jika orang sekarang belum banyak yang tahu apa artinya kehormatan diri, niscaya nanti orang kan mengetahui itu juga..."





Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...