*Takbir
Rukuk sujud
Lalu salam
Pagi siang sore
Sampai malam, Tuhan
Sehari lima kali
Lebih banyak dari
jadwal minum obat
Waktu kunjung pacar
Dan jadwal makan
*Takbir
Rukuk sujud
Lalu salam
Tak pernah putus
Satu waktu pun
--ya, kecuali kalau
memang lagi liburan, Tuhan
*Takbir
Rukuk sujud
Lalu salam
Tuhan,
Apakah kau agung
dikarenakan rukukku?
Apakah kau bertambah
agung karena sujudku?
Apakah aku
menjadikanmu hina bila sekali waktu saja
Aku tak datang
menyembahmu?
Ataukah aku yang
menjadi hina bila sekali waktu saja
Aku tak datang
menyembahmu?
*Takbir
Rukuk sujud
Lalu salam
Tuhan,
kemuliaanmulah yang menjadikanku tunduk padamu
Atau kerendahankulah
yang memuliakanmu?
Takbirku
Rukukku
Sujudku, dan
Salamku
Tuhan,
Sebenarnya aku tidak
terlalu tertarik dengan pahala yang kau janjikan
Sungai mengalir
indah di bawah rindang pohon
Di negriku, tuhan,
banyak
Bidadari cantik?
Ah, aku tidak suka
sesama jenis
(kalau boleh jujur)
Aku takut
Mungkin aku hanya
jatuh bangun
Menggugurkan
kewajiban
Mungkin juga
keterbiasaan
Dan yang paling
mungkin, Tuhan
: Aku hanya takut
nerakamu
--aku terbiasa hidup
di dunia,
Sulit membayangkan
api kebinasaan
Melahap tubuh sampai
lebur
Kembali utuh, lebur
lagi
Kembali utuh, lebur
lagi
Kembali utuh, lebur
lagi
Kembali utuh, lebur
lagi
Kembali utuh, lebur
lagi
Seperti yang turun
temurun didongengkan leluhurku
Atau seperti cerita
bergambar dalam buku cerita keagamaan
Yang dijajakan di
bus, kereta, di jalanan
*Takbir
Rukuk sujud
Lalu salam
Apa pun niatnya,
Kumohon terimalah
--mungkin butuh
waktu untuk memujamu tanpa pamrih dan takut
Malang,
27 Mei 2012
Bakda
menunaikan salat isya
suka banget sama sajak ini :) subhanallah :)
ReplyDeleteterimakasih:)
Deletesaya cuma mau jujur