Wednesday, 5 July 2017

sariawan, santriwan & rohaniwan



foto dari sini


"Sariawan... Sariawati... ?!?!"

Ceritanya, saat ramadan kemaren, sayup-sayup, di dalam kamar mandi sekolah, terdengar sapaan yang ganjil dari kelas pesantren kilat di ruang sebelah.

Lepas dari kamar mandi, saya simak lagi baik-baik. Masa iya toh, santri-santri peskil disapa sariawan/wati.

"Santriawan... Santriawati.... ?!?!" Lagi-lagi, dari pengeras suara, terdengar mentor menyapa santri-santri.

Oh, ternyata santriawan/wati.... Tapi kok masih tetap ganjil di kuping yah. Diucapkan juga kurang pas di lidah.

Lebih ganjil lagi sebab yang ngucapin guru-guru madrasah. Nyapa santri ajah keliru (Eit, guru juga manusia kali.)

Besoknya, saat mendampingi seorang mentor peskil, lagi-lagi santri-santri disapa dengan panggilan santriawan/wati, yang dikuping saya jadinya sariawan/wati.

Dari pada kuping keri terus-terusan, akhirnya saya menegur belio dengan halus. Saya bilang ke belio bahwa bukan santriawan/awati, melainkan santriwan/wati.

Kata santriwan/wati berasal dari kata santri. Arti kata santri menurut KBBI Online bisa dilihat di bawah ini.

santri/san·tri/ n 1 orang yang mendalami agama Islam; 2 orang yang beribadat dengan sungguh-sungguh; orang yang saleh;
Jadi,
kata santriwan berasal dari kata santri + imbuhan -wan, untuk menunjukkan Jenis kelamin laki-laki.
kata santriwati berasal dari kata santri + imbuhan -wati, untuk menunjukkan jenis kelamin perempuan.

Bukan,
Santri + imbuhan -awan = Santriawan
Santri + imbuhan -awati = Santriawati

Sambil tulis ini, sebenarnya saya juga agak mikir gini, kok, orang yang ahli dalam hal kerohanian, sebutannya rohaniawan, bukan rohaniwan???

Apa jangan-jangan kata yang berakhiran huruf "i" harus diimbuhi -awan/awati, bukan -wan/wati. Jadi Ucapan yang benar adalah memang rohaniawan/wati dan santriawan/santriawati.

Untuk membuktikan mana yang benar saya googling sana-sini, dan akhirnya nemu juga. Bahwa yang benar memang santriwan/wati. Sementara itu menurut wikipedia, orang Indonesia selama ini banyak yang salah eja rohaniwan jadi rohaniawan. Setelah saya cek di KBBI Online pun, tidak ada lema rohaniawan, yang ada adalah rohaniwan.

Nah seperti itu..., teman. Setelah ini, biasakan mengeja santriawan/wati dan rohaniwan/wati. Keliru dan khilafnya jangan dipelihara :)




_________________________
NB: tulisan ini tidak bermaksud nyinyir atau menggurui. Ini hanya catatan seseorang yang gemar belajar bahasa.










  

Saturday, 1 July 2017

Selamat Hari Raya Idul Fitri,

randomly taken from google


halo, teman 
apa kabar?

Selamat Hari Raya Idul Fitri, 

Mohon maaf yah, saya jarang nyapa teman-teman di blog. lagi gak dapat mood buat nulis. tapi untungnya nafsu bacanya masih gedeee.

eh, ternyata ada bagusnya bikin reading challange. jadi termotivasi buat banyak baca, meskipun sampai saat ini baru 9 buku yang dibaca, haha. bagi saya yang pemalas ini, itu udah bagus banget. suka merinding kalo blogwalking ke blogger-blogger buku. bacaannya banyak banget, mana tebal-tebal lagi bukunya.

Stok buku saya tinggal Mual karya Sartre dan Arsitek Hujan-nya Afrizal Malna. Ada juga kumpulan puisi Wiji Thukul, Nyanyian Akar Rumput yang menunggu dibaca. 

Teman-teman punya rekomendasi buku menarik? 





 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...