Wednesday 30 May 2012

Dari takbir hingga salam


*Takbir
Rukuk sujud
Lalu salam

Pagi siang sore
Sampai malam, Tuhan

Sehari lima kali
Lebih banyak dari
jadwal minum obat
Waktu kunjung pacar
Dan jadwal makan


*Takbir
Rukuk sujud
Lalu salam

Tak pernah putus
Satu waktu pun
--ya, kecuali kalau memang lagi liburan, Tuhan

*Takbir
Rukuk sujud
Lalu salam

Tuhan,
Apakah kau agung dikarenakan rukukku?
Apakah kau bertambah agung karena sujudku?

Apakah aku menjadikanmu hina bila sekali waktu saja
Aku tak datang menyembahmu?
Ataukah aku yang menjadi hina bila sekali waktu saja
Aku tak datang menyembahmu?

*Takbir
Rukuk sujud
Lalu salam

Tuhan, kemuliaanmulah yang menjadikanku tunduk padamu
Atau kerendahankulah yang memuliakanmu?

Takbirku
Rukukku
Sujudku, dan
Salamku

Tuhan,
Sebenarnya aku tidak terlalu tertarik dengan pahala yang kau janjikan
Sungai mengalir indah di bawah rindang pohon
Di negriku, tuhan, banyak
Bidadari cantik?
Ah, aku tidak suka sesama jenis

(kalau boleh jujur)
Aku takut
Mungkin aku hanya jatuh bangun
Menggugurkan kewajiban
Mungkin juga keterbiasaan
Dan yang paling mungkin, Tuhan
: Aku hanya takut nerakamu

--aku terbiasa hidup di dunia,
Sulit membayangkan api kebinasaan
Melahap tubuh sampai lebur
Kembali utuh, lebur lagi
Kembali utuh, lebur lagi
Kembali utuh, lebur lagi
Kembali utuh, lebur lagi
Kembali utuh, lebur lagi
Seperti yang turun temurun didongengkan leluhurku
Atau seperti cerita bergambar dalam buku cerita keagamaan
Yang dijajakan di bus, kereta, di jalanan

*Takbir
Rukuk sujud
Lalu salam

Apa pun niatnya,
Kumohon terimalah
--mungkin butuh waktu untuk memujamu tanpa pamrih dan takut

Malang, 27  Mei 2012
Bakda menunaikan salat isya

2 comments:

silakan tinggalkan jejak. agar aku tahu kamu di sana.

komentar akan muncul setelah disetujui.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...