Monday 9 January 2017

#kumcer: Si Janggut Mengencingi Herucakra

foto pribadi, buku pepustakaan :)


Ini buku pertama yang saya khatamkan di 2017. Suka sekali dengan ke-12 cerita di dalamnya. Ke kantor saya bawa, nongkrong sama teman sampai ke kondangan pun saya masih sempat nyuri-nyuri baca. 

Karena ini kumcer, bebas dong mau baca yang mana dulu dan mana yang belakangan. Si Janggut justru paling terakhir. 

Yang pertama saya baca, Dijual: Rumah Dua Lantai Beserta Seluruh Kenangan di Dalamnya. Judulnya ajah udah baper kan, gaes. Ceritanya tentang istri yang sangat mencintai suaminya, bahkan ketika dia meminta cerai pun, dia masih mencintai suaminya. Hanya saja, dia merasa suaminya tak lagi mencintainya. 

Benarkah sang suami tak mencintainya? Ketika dia berkata, lebih baik rumah beserta perabotannya dijual, bila perlu beserta kenangannya, tentu kita tahu bagaimana perasaan sang suami.  
"Kalau bisa sekalian dengan seluruh kenangan di dalamnya. Kau tidak membutuhkannya lagi, aku juga tidak membutuhkannya. "
Kisah berikut yang menarik perhatian saya adalah Rashida Chairani, perempuan korban pemerkosaan yang dikorbankan hukum. Tiga pemuda dari keluarga tepandang memperkosanya, ia dikeluarkan dari sekolah, diusir dari kos dan tak mendapatkan keadilan di kantor polisi. Siapa peduli dengan gadis muda dari keluarga miskin dengan perut buncit.

Lelaki ketiga di Malam Hari, saya menikmatinya. Pesannya hampir sama dengan Perpisahan Baik-Baik (PBB)dan Tentang Maulana dan Upaya Memperindah Purnama (TM). Bahwa cinta sejati adalah merelakan orang yang kita cintai berbahagia dengan apa yang dapat membuatnya bahagia. Cinta tak harus memiliki. 

Meski berdiri sebagai cerita yang terpisah, cerita PBB dan TM sepertinya masih nyambung. PBB bercerita tentang perpisahan Ratri dan Robi, sementara alasan Ratri melepaskan Robi bisa dibaca di TM. 

Eh, kesannya kok ini kumcer kayak roman picisan, bikin baper mulu. Tidak juga, sih, saya saja yang agak lebai. Biarpun isinya tentang cinta dengan segala jenisnya, A. S. Laksana tetap menuliskannya dengan kritis. Ia sangat piawai meramu kegiatan sehari-hari dan kisah orang sederhana seperti Maulana, Seto, Santoso, Trinil dan Nita jadi menarik dan memukau.  





2 comments:

  1. halo novi, apa kabar?

    *duh, udah lama ngga baca buku -_-*

    ReplyDelete
  2. Kayanya menarik ya cerita-ceritanya, ---apalagi yang bikin baper, hahaha :D Jadi sentil diri sendiri nih 2017 belum mulai baca buku :D Btw, ngomong-ngomong soal kumcer, "Guruku Berbulu dan Berekor" mau ada part 2 nya tahun ini. Siapa tahu kamu mau ikutan, kirim cerita menarik kamu dan hewan hewan peliharaan ke email aku, ya: namaku_indikecil(@)yahoo(.)com. Royaltinya untuk charity :)

    ReplyDelete

silakan tinggalkan jejak. agar aku tahu kamu di sana.

komentar akan muncul setelah disetujui.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...